Cacar Air: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan
Cacar air adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Varicella-Zoster. Penyakit ini ditandai dengan munculnya ruam berisi cairan yang sangat gatal. Cacar air biasanya menyerang anak-anak, tetapi orang dewasa yang belum pernah terinfeksi juga bisa mengalaminya. Meskipun umumnya ringan, cacar air dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama pada bayi, ibu hamil, dan orang dengan sistem imun lemah. Artikel ini akan membahas penyebab, gejala, diagnosis, pengobatan, serta cara mencegah cacar air.
Penyebab Cacar Air
Cacar air disebabkan oleh virus Varicella-Zoster (VZV), yang termasuk dalam keluarga herpesvirus. Virus ini sangat menular dan dapat menyebar dengan mudah dari orang ke orang. Setelah seseorang sembuh dari cacar air, virus ini tetap berada dalam tubuh dalam keadaan laten dan dapat aktif kembali sebagai herpes zoster (cacar ular) di kemudian hari.
Cara Penularan Cacar Air
Cacar air sangat menular dan dapat menyebar melalui:
- Kontak langsung dengan cairan dari lepuhan cacar air.
- Percikan air liur dari batuk atau bersin penderita.
- Kontak dengan benda yang telah terkontaminasi cairan lepuhan atau lendir penderita.
Virus dapat mulai menyebar 1-2 hari sebelum ruam muncul hingga lepuhan mengering dan menjadi koreng (biasanya sekitar 5-7 hari setelah ruam muncul).
Faktor Risiko Cacar Air
Beberapa orang lebih berisiko terkena cacar air, di antaranya:
- Anak-anak di bawah 10 tahun yang belum mendapatkan vaksin.
- Orang dewasa yang belum pernah terkena cacar air atau divaksinasi.
- Ibu hamil yang belum memiliki kekebalan terhadap cacar air.
- Individu dengan sistem imun lemah, seperti penderita kanker, HIV/AIDS, atau mereka yang menjalani terapi imunosupresif.
Gejala Cacar Air
Gejala cacar air muncul 10-21 hari setelah terpapar virus dan berkembang dalam beberapa tahap:
-
Gejala Awal (1-2 Hari Sebelum Ruam Muncul)
- Demam ringan hingga tinggi
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Kehilangan nafsu makan
- Nyeri tubuh
-
Munculnya Ruam (Hari ke-3 hingga ke-7)
- Ruam merah kecil yang berubah menjadi lepuhan berisi cairan.
- Ruam menyebar dari wajah dan dada ke seluruh tubuh.
- Gatal yang hebat.
-
Pembentukan Koreng (Hari ke-7 hingga ke-10)
- Lepuhan mulai mengering dan membentuk koreng.
- Setelah semua lepuhan berubah menjadi koreng, cacar air tidak lagi menular.
Komplikasi Cacar Air
Sebagian besar kasus cacar air ringan dan sembuh sendiri, tetapi pada beberapa kasus, komplikasi serius bisa terjadi, seperti:
- Infeksi bakteri pada kulit akibat garukan berlebihan.
- Pneumonia varisela (infeksi paru-paru akibat cacar air).
- Ensefalitis (peradangan otak).
- Cacar air kongenital (pada bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi selama kehamilan).
- Sindrom Reye (komplikasi langka yang terjadi pada anak yang mengonsumsi aspirin saat terkena cacar air).
Bagaimana Dokter Mendiagnosis Cacar Air?
Diagnosis cacar air umumnya dilakukan melalui:
- Pemeriksaan fisik, dengan melihat karakteristik ruam yang muncul dalam beberapa tahap.
- Tes darah atau PCR, jika diperlukan untuk memastikan keberadaan virus Varicella-Zoster.
Pengobatan Cacar Air
Sebagian besar kasus cacar air tidak memerlukan pengobatan khusus dan bisa sembuh dengan perawatan di rumah. Namun, ada beberapa cara untuk meredakan gejala:
1. Perawatan di Rumah
- Istirahat yang cukup untuk mempercepat pemulihan.
- Minum banyak air untuk mencegah dehidrasi.
- Kompres dingin atau mandi air hangat dengan oatmeal untuk meredakan gatal.
- Hindari menggaruk ruam, karena dapat menyebabkan infeksi.
- Gunakan pakaian longgar dan berbahan lembut agar tidak mengiritasi kulit.
2. Obat-obatan
- Paracetamol untuk menurunkan demam (hindari aspirin pada anak).
- Antihistamin (seperti cetirizine atau loratadine) untuk meredakan gatal.
- Salep kalamin atau lotion anti-gatal untuk membantu mengurangi rasa tidak nyaman.
3. Obat Antivirus (Hanya untuk Kasus Tertentu)
Pada orang dengan risiko tinggi mengalami komplikasi, dokter dapat meresepkan obat antivirus seperti:
- Acyclovir
- Valacyclovir
- Famciclovir
Obat ini lebih efektif jika diberikan dalam 24-48 jam setelah ruam pertama kali muncul.
Pencegahan Cacar Air
1. Vaksinasi Cacar Air
Vaksin Varicella adalah cara paling efektif untuk mencegah cacar air. Vaksin ini diberikan dalam dua dosis:
- Dosis pertama: Usia 12-15 bulan
- Dosis kedua: Usia 4-6 tahun
Orang dewasa yang belum pernah terkena cacar air juga disarankan untuk mendapatkan dua dosis vaksin dengan jarak 4-8 minggu.
2. Menghindari Kontak dengan Penderita
Jika seseorang dalam keluarga terkena cacar air, langkah pencegahan yang bisa dilakukan adalah:
- Menjaga kebersihan tangan dengan rajin mencuci tangan.
- Menggunakan masker jika berada di sekitar penderita.
- Mengisolasi penderita hingga semua lepuhan mengering.
3. Menjaga Kekebalan Tubuh
Memiliki sistem imun yang kuat dapat membantu tubuh melawan infeksi lebih baik. Beberapa cara untuk meningkatkan kekebalan tubuh termasuk:
- Mengonsumsi makanan bergizi.
- Berolahraga secara teratur.
- Tidur yang cukup.
- Menghindari stres.
Kesimpulan
Cacar air adalah penyakit yang umum terjadi, terutama pada anak-anak, dan umumnya tidak berbahaya. Namun, pada orang dengan sistem imun lemah, cacar air bisa menyebabkan komplikasi serius. Penyakit ini dapat dicegah dengan vaksinasi dan menjaga kebersihan. Jika terinfeksi, pengobatan yang tepat dapat membantu mengurangi gejala dan mencegah komplikasi.
FAQ tentang Cacar Air
-
Apakah cacar air bisa menyerang lebih dari sekali?
- Sangat jarang, tetapi mungkin terjadi jika sistem imun sangat lemah.
-
Berapa lama cacar air sembuh total?
- Biasanya dalam 7-14 hari setelah ruam pertama kali muncul.
-
Apakah cacar air bisa sembuh tanpa obat?
- Ya, kebanyakan kasus cacar air sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus.
-
Apakah orang dewasa lebih rentan mengalami komplikasi cacar air?
- Ya, orang dewasa lebih berisiko mengalami pneumonia, infeksi kulit, dan komplikasi lainnya.
-
Kapan seseorang yang terkena cacar air boleh kembali beraktivitas?
- Setelah semua lepuhan mengering dan berubah menjadi koreng (biasanya dalam waktu 7-10 hari).