Xerophthalmia: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan
Xerophthalmia adalah kondisi mata kering yang disebabkan oleh defisiensi vitamin A yang parah. Xerophthalmia dapat menyebabkan gangguan produksi air mata, kerusakan kornea, hingga kebutaan permanen jika tidak segera ditangani. Xerophthalmia sering terjadi di negara berkembang, terutama pada anak-anak dan ibu hamil yang mengalami kekurangan asupan vitamin A.
Xerophthalmia tidak hanya menyebabkan mata kering, tetapi juga menimbulkan berbagai komplikasi serius seperti kerusakan selaput mata, infeksi, dan kebutaan. Xerophthalmia bisa dicegah dengan memastikan asupan vitamin A yang cukup melalui makanan atau suplemen.
Penyebab Xerophthalmia
Xerophthalmia disebabkan oleh defisiensi vitamin A, yang berperan penting dalam menjaga kesehatan mata, mendukung fungsi retina, dan membantu produksi cairan pelumas mata. Kekurangan vitamin A dapat mengganggu berbagai fungsi mata, menyebabkan xerophthalmia, dan meningkatkan risiko infeksi.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan xerophthalmia meliputi:
1. Asupan Vitamin A yang Kurang
Kekurangan asupan makanan yang mengandung vitamin A adalah penyebab utama xerophthalmia. Makanan seperti hati, wortel, bayam, dan produk susu mengandung vitamin A yang penting untuk kesehatan mata.
2. Gangguan Penyerapan Vitamin A
Beberapa kondisi medis dapat menghambat penyerapan vitamin A di usus, yang akhirnya menyebabkan xerophthalmia. Kondisi tersebut meliputi:
- Penyakit celiac
- Penyakit Crohn
- Fibrosis kistik
- Infeksi parasit usus
3. Malnutrisi dan Kekurangan Gizi
Xerophthalmia sering terjadi pada anak-anak dan ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi, terutama di negara berkembang dengan akses terbatas terhadap makanan bergizi.
4. Penyakit Hati
Hati berperan dalam menyimpan vitamin A dan melepaskannya ke dalam darah sesuai kebutuhan. Penyakit hati seperti sirosis dapat mengganggu penyimpanan vitamin A, yang pada akhirnya memicu xerophthalmia.
5. Kekurangan Lemak dalam Pola Makan
Vitamin A adalah vitamin yang larut dalam lemak, sehingga tubuh membutuhkan lemak sehat untuk menyerapnya dengan baik. Diet rendah lemak bisa menyebabkan defisiensi vitamin A dan meningkatkan risiko xerophthalmia.
Gejala Xerophthalmia
Xerophthalmia berkembang secara bertahap dan gejalanya semakin parah jika tidak segera ditangani. Berikut adalah tahapan gejala xerophthalmia:
1. Mata Kering dan Kurang Produksi Air Mata
Pada tahap awal, xerophthalmia menyebabkan berkurangnya produksi air mata, sehingga mata terasa kering, gatal, dan mudah iritasi.
2. Rabun Senja (Nyctalopia)
Kekurangan vitamin A menyebabkan gangguan adaptasi mata terhadap cahaya redup, yang disebut rabun senja atau nyctalopia. Penderita xerophthalmia mengalami kesulitan melihat dalam kondisi minim cahaya.
3. Bercak Bitot
Xerophthalmia menyebabkan munculnya bercak berbusa putih pada konjungtiva mata yang disebut bercak Bitot. Kondisi ini terjadi akibat penumpukan keratin di permukaan mata.
4. Keratomalasia (Kerusakan Kornea)
Jika tidak diobati, xerophthalmia dapat menyebabkan keratomalasia, yaitu pelunakan dan kerusakan kornea yang dapat mengarah pada infeksi dan kebutaan permanen.
5. Ulserasi dan Infeksi Mata
Xerophthalmia yang tidak ditangani dapat menyebabkan luka terbuka pada kornea (ulserasi), infeksi, dan akhirnya kehilangan penglihatan.
Cara Mendiagnosis Xerophthalmia
Dokter dapat mendiagnosis xerophthalmia berdasarkan riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan tes laboratorium. Beberapa metode yang digunakan untuk mendiagnosis xerophthalmia meliputi:
1. Pemeriksaan Mata
Dokter akan memeriksa mata untuk melihat tanda-tanda khas xerophthalmia seperti mata kering, bercak Bitot, dan gangguan penglihatan dalam cahaya redup.
2. Tes Kadar Vitamin A
Tes darah dilakukan untuk mengukur kadar vitamin A dalam tubuh. Kadar vitamin A yang rendah menandakan defisiensi yang dapat menyebabkan xerophthalmia.
3. Tes Fungsi Hati
Karena hati berperan dalam penyimpanan vitamin A, dokter mungkin akan melakukan tes fungsi hati untuk memastikan apakah ada gangguan yang mempengaruhi metabolisme vitamin A.
4. Uji Adaptasi Cahaya
Tes ini dilakukan untuk menilai kemampuan mata beradaptasi dalam kondisi cahaya rendah. Penderita xerophthalmia dengan rabun senja biasanya mengalami kesulitan dalam uji ini.
Cara Mengobati Xerophthalmia
Pengobatan xerophthalmia bertujuan untuk meningkatkan kadar vitamin A dalam tubuh, memperbaiki kondisi mata, dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
1. Suplementasi Vitamin A
Penderita xerophthalmia harus mendapatkan suplemen vitamin A dosis tinggi untuk mengatasi defisiensi dengan cepat. Suplemen biasanya diberikan dalam bentuk kapsul atau suntikan dalam dosis yang disesuaikan dengan tingkat keparahan xerophthalmia.
2. Perbaikan Pola Makan
Mengonsumsi makanan kaya vitamin A sangat penting untuk mempercepat pemulihan dari xerophthalmia. Makanan yang baik untuk penderita xerophthalmia meliputi:
- Hati sapi dan ayam
- Wortel
- Bayam
- Telur
- Susu dan produk olahannya
3. Penggunaan Pelembap Mata
Obat tetes mata atau air mata buatan dapat membantu meredakan gejala mata kering akibat xerophthalmia.
4. Pengobatan Penyakit yang Mendasari
Jika xerophthalmia disebabkan oleh penyakit seperti gangguan pencernaan atau penyakit hati, pengobatan terhadap kondisi tersebut juga diperlukan agar penyerapan vitamin A kembali normal.
5. Intervensi Bedah
Pada kasus xerophthalmia yang sudah menyebabkan kerusakan kornea, tindakan medis seperti transplantasi kornea mungkin diperlukan untuk memulihkan penglihatan.
Cara Mencegah Xerophthalmia
Mencegah xerophthalmia lebih mudah dibandingkan mengobatinya. Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah xerophthalmia:
- Mengonsumsi Makanan Kaya Vitamin A secara teratur
- Memberikan Suplementasi Vitamin A pada anak-anak di daerah rawan defisiensi
- Menjaga Pola Makan Seimbang dengan asupan lemak sehat untuk penyerapan vitamin A
- Melakukan Skrining dan Pemeriksaan Mata Secara Rutin terutama bagi mereka yang berisiko tinggi terkena xerophthalmia
- Mencegah Infeksi Pencernaan dan Cacingan yang bisa mengganggu penyerapan vitamin A
Q&A Seputar Xerophthalmia
1. Apakah Xerophthalmia Bisa Menyebabkan Kebutaan Permanen?
Ya, jika tidak diobati, xerophthalmia dapat menyebabkan kerusakan kornea yang tidak dapat diperbaiki dan kebutaan permanen.
2. Apakah Xerophthalmia Bisa Sembuh?
Jika ditangani dengan cepat menggunakan suplementasi vitamin A dan perbaikan pola makan, xerophthalmia bisa sembuh tanpa komplikasi permanen.
3. Apakah Xerophthalmia Hanya Terjadi pada Anak-anak?
Xerophthalmia lebih sering terjadi pada anak-anak dan ibu hamil, tetapi orang dewasa juga bisa mengalaminya jika mengalami defisiensi vitamin A yang parah.
4. Apakah Xerophthalmia Bisa Dicegah dengan Suplemen Vitamin A?
Ya, suplementasi vitamin A adalah metode yang efektif untuk mencegah xerophthalmia, terutama di daerah dengan tingkat defisiensi vitamin A yang tinggi.
5. Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan untuk Memperbaiki Xerophthalmia?
Jika ditangani dengan suplementasi vitamin A yang tepat, perbaikan gejala xerophthalmia dapat terlihat dalam beberapa hari hingga minggu.
Kesimpulan
Xerophthalmia adalah kondisi mata kering akibat defisiensi vitamin A yang dapat menyebabkan rabun senja, bercak Bitot, hingga kebutaan jika tidak diobati. Xerophthalmia dapat dicegah dengan asupan vitamin A yang cukup dan suplementasi bagi individu yang berisiko tinggi. Jika mengalami gejala xerophthalmia, segera periksakan diri ke dokter agar mendapatkan pengobatan yang tepat dan mencegah komplikasi lebih lanjut.