Varises: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, dan Pencegahannya
Varises adalah kondisi medis di mana pembuluh darah vena mengalami pelebaran, pembengkakan, dan berkelok-kelok akibat aliran darah yang tidak lancar. Varises biasanya terjadi di kaki, tetapi juga bisa muncul di vagina, esofagus, rektum (wasir), dan area tubuh lainnya. Kondisi ini terjadi karena katup vena yang seharusnya mencegah aliran balik darah menjadi lemah atau rusak, menyebabkan darah mengumpul di vena dan menciptakan tekanan yang berlebihan.
Varises sering kali terlihat sebagai pembuluh darah berwarna biru atau ungu yang tampak menonjol di bawah permukaan kulit. Meskipun tidak selalu berbahaya, varises dapat menyebabkan rasa nyeri, ketidaknyamanan, dan komplikasi serius seperti trombosis vena dalam jika tidak ditangani dengan baik.
Karena varises adalah masalah umum, terutama di kalangan wanita dan orang yang sering berdiri dalam waktu lama, penting untuk memahami penyebab, gejala, serta cara mengobati dan mencegah varises agar tidak semakin parah.
Penyebab Varises
Varises terjadi akibat kerusakan atau melemahnya katup vena, yang menyebabkan darah mengalir kembali dan menggenang di dalam pembuluh darah. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami varises meliputi:
1. Faktor Genetik
- Jika salah satu anggota keluarga memiliki varises, risiko Anda untuk mengalami kondisi ini juga meningkat.
2. Usia
- Seiring bertambahnya usia, pembuluh darah kehilangan elastisitasnya, sehingga lebih rentan mengalami varises.
3. Jenis Kelamin
- Wanita lebih berisiko mengalami varises dibandingkan pria karena perubahan hormon yang dapat melemahkan dinding vena, terutama selama kehamilan, menopause, atau saat mengonsumsi pil KB.
4. Kehamilan
- Peningkatan volume darah dan tekanan rahim pada pembuluh darah selama kehamilan dapat menyebabkan varises pada kaki, vagina, dan area panggul.
5. Berat Badan Berlebih (Obesitas)
- Kelebihan berat badan meningkatkan tekanan pada pembuluh darah vena di kaki, yang memperbesar risiko varises.
6. Gaya Hidup Tidak Aktif
- Duduk atau berdiri terlalu lama tanpa bergerak dapat menghambat aliran darah, meningkatkan tekanan di pembuluh vena, dan memicu varises.
7. Pakaian atau Sepatu yang Terlalu Ketat
- Celana ketat dan sepatu hak tinggi dapat menghambat aliran darah dan meningkatkan risiko varises, terutama di kaki.
8. Penyakit Vena atau Gangguan Sirkulasi Darah
- Gangguan sirkulasi darah seperti trombosis vena dalam dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya varises.
Jenis-Jenis Varises
Berdasarkan lokasi dan penyebabnya, varises dapat dibagi menjadi beberapa jenis:
1. Varises Kaki
- Jenis varises yang paling umum terjadi di bagian betis atau paha akibat tekanan tinggi pada pembuluh darah vena.
2. Varises Vagina
- Terjadi selama kehamilan akibat peningkatan aliran darah ke daerah panggul dan melemahnya pembuluh darah di sekitar vagina.
3. Varises Esofagus
- Terjadi pada pembuluh darah di esofagus akibat hipertensi portal yang sering dikaitkan dengan penyakit hati seperti sirosis.
4. Varises Rektum (Wasir atau Hemoroid)
- Varises yang terjadi di sekitar anus dan rektum, sering kali disebabkan oleh sembelit kronis atau kehamilan.
5. Varises Pelvis
- Varises yang terjadi di daerah panggul dan sering dikaitkan dengan sindrom kongesti panggul yang menyebabkan nyeri kronis di area panggul.
Gejala Varises
Gejala varises bervariasi tergantung pada lokasi dan tingkat keparahannya. Beberapa gejala umum yang sering dialami penderita varises meliputi:
- Pembuluh darah menonjol dan berwarna ungu atau biru
- Rasa nyeri atau berat di kaki, terutama setelah berdiri lama
- Kaki bengkak, terutama di pergelangan kaki dan betis
- Sensasi terbakar atau gatal di sekitar vena yang terkena
- Kram kaki, terutama di malam hari
- Perubahan warna kulit di sekitar area varises
- Luka terbuka (ulkus vena) pada kasus yang parah
Jika varises tidak ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi seperti perdarahan, trombosis vena dalam, atau luka kronis di kaki.
Cara Mendiagnosis Varises
Untuk mendiagnosis varises, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan berikut:
1. Pemeriksaan Fisik
- Dokter akan melihat dan meraba pembuluh darah yang membesar serta menanyakan gejala yang dialami pasien.
2. USG Doppler
- Pemeriksaan ini menggunakan gelombang suara untuk melihat aliran darah dalam vena dan memastikan adanya gangguan sirkulasi yang menyebabkan varises.
3. Venografi
- Pada kasus yang lebih kompleks, dokter mungkin akan melakukan venografi dengan menyuntikkan zat kontras ke pembuluh darah untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang kondisi vena.
Cara Mengobati Varises
Pengobatan varises bertujuan untuk meredakan gejala, mencegah komplikasi, dan memperbaiki estetika. Berikut beberapa metode pengobatan yang umum digunakan:
1. Perubahan Gaya Hidup
- Olahraga teratur seperti berjalan atau berenang untuk meningkatkan sirkulasi darah.
- Menjaga berat badan ideal untuk mengurangi tekanan pada vena.
- Mengangkat kaki saat beristirahat untuk membantu aliran darah kembali ke jantung.
2. Penggunaan Stoking Kompresi
- Stoking kompresi membantu meningkatkan aliran darah dan mengurangi pembengkakan serta nyeri akibat varises.
3. Skleroterapi
- Prosedur di mana cairan khusus disuntikkan ke dalam vena untuk membuatnya mengecil dan menghilang.
4. Terapi Laser
- Menggunakan energi laser untuk menyusutkan varises kecil tanpa sayatan atau jarum.
5. Endovenous Laser Therapy (EVLT) atau Radiofrequency Ablation (RFA)
- Prosedur minimal invasif yang menggunakan panas untuk menutup vena yang bermasalah.
6. Pembedahan (Flebektomi atau Stripping Vena)
- Dilakukan jika varises sudah parah dan tidak merespons pengobatan lain.
Cara Mencegah Varises
Meskipun tidak semua varises bisa dicegah, beberapa langkah berikut dapat membantu mengurangi risikonya:
- Hindari duduk atau berdiri terlalu lama
- Gunakan sepatu datar atau bertumit rendah
- Rutin berolahraga untuk meningkatkan aliran darah
- Konsumsi makanan kaya serat untuk mencegah sembelit dan tekanan berlebih pada vena
- Hindari pakaian ketat yang menghambat sirkulasi darah
Q&A Seputar Varises
1. Apakah Varises Bisa Sembuh Tanpa Pengobatan?
Varises ringan mungkin membaik dengan perubahan gaya hidup, tetapi varises yang lebih parah membutuhkan perawatan medis.
2. Apakah Varises Berbahaya?
Meskipun umumnya tidak berbahaya, varises bisa menyebabkan komplikasi serius seperti trombosis vena dalam dan ulkus vena.
3. Apakah Varises Bisa Dicegah?
Ya, dengan menjaga pola hidup sehat dan menghindari faktor risiko, Anda bisa mengurangi kemungkinan terkena varises.
Jika Anda mengalami varises yang mengganggu, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.