Varises Esofagus: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, dan Pencegahannya
Varises esofagus adalah kondisi di mana pembuluh darah di esofagus (kerongkongan) mengalami pelebaran yang tidak normal akibat peningkatan tekanan dalam vena porta, yang dikenal sebagai hipertensi portal. Varises esofagus paling sering terjadi sebagai komplikasi penyakit hati kronis, seperti sirosis hati, yang menyebabkan aliran darah ke hati terhambat dan memaksa darah mencari jalur lain melalui pembuluh darah esofagus.
Jika varises esofagus terus membesar dan tekanan darah dalam pembuluh darah meningkat, ada risiko tinggi terjadi perdarahan hebat, yang bisa mengancam nyawa. Oleh karena itu, deteksi dini dan manajemen yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi serius akibat varises esofagus.
Penyebab Varises Esofagus
Penyebab utama varises esofagus adalah peningkatan tekanan dalam sistem vena portal, yang biasanya disebabkan oleh penyakit hati. Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap perkembangan varises esofagus meliputi:
1. Sirosis Hati
- Penyebab utama varises esofagus adalah sirosis hati, yaitu kerusakan hati yang menyebabkan jaringan parut dan menghambat aliran darah normal ke hati.
- Sirosis dapat disebabkan oleh infeksi hepatitis B atau C, konsumsi alkohol berlebihan, penyakit hati berlemak non-alkoholik, dan gangguan hati lainnya.
2. Trombosis Vena Porta
- Penyumbatan pada vena porta, yaitu pembuluh darah utama yang membawa darah ke hati, dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan memicu varises esofagus.
3. Sindrom Budd-Chiari
- Kondisi langka yang menyebabkan penyumbatan pada vena hati, yang meningkatkan tekanan dalam sistem portal dan menyebabkan varises esofagus.
4. Infeksi Schistosomiasis
- Infeksi parasit yang menyerang hati dan pembuluh darah dapat menyebabkan hipertensi portal, yang akhirnya memicu varises esofagus.
5. Penyakit Jantung Kongestif
- Gagal jantung yang mempengaruhi aliran darah ke hati juga dapat berkontribusi terhadap varises esofagus, meskipun lebih jarang terjadi.
Gejala Varises Esofagus
Pada tahap awal, varises esofagus sering kali tidak menimbulkan gejala yang jelas. Namun, jika varises membesar atau pecah, gejala yang lebih serius dapat muncul. Berikut adalah beberapa gejala yang mungkin terjadi:
Gejala Awal (Tanpa Perdarahan)
- Ketidaknyamanan atau nyeri di dada
- Kesulitan menelan (disfagia)
- Mual atau muntah ringan
Gejala Perdarahan Varises Esofagus
Jika varises esofagus pecah, dapat terjadi perdarahan serius yang ditandai dengan:
- Muntah darah (hematemesis), yang bisa berwarna merah terang atau hitam seperti bubuk kopi
- Tinja berwarna hitam dan lengket (melena)
- Pusing atau pingsan akibat kehilangan darah
- Denyut jantung cepat dan tekanan darah rendah akibat syok hipovolemik
- Kulit pucat dan lemas akibat anemia yang disebabkan oleh perdarahan kronis
Perdarahan varises esofagus merupakan kondisi gawat darurat medis yang membutuhkan penanganan segera untuk mencegah kematian.
Cara Mendiagnosis Varises Esofagus
Diagnosis varises esofagus umumnya dilakukan pada pasien dengan riwayat penyakit hati, terutama sirosis. Berikut adalah beberapa metode yang digunakan untuk mendiagnosis varises esofagus:
1. Endoskopi Saluran Cerna Atas
- Endoskopi adalah metode utama untuk mendiagnosis varises esofagus.
- Dokter akan memasukkan selang fleksibel dengan kamera kecil melalui mulut untuk melihat langsung kondisi esofagus dan mendeteksi varises.
2. Tes Darah
- Tes fungsi hati dapat membantu menilai tingkat kerusakan hati yang berhubungan dengan varises esofagus.
- Pemeriksaan kadar hemoglobin dan hematokrit dilakukan untuk melihat apakah ada tanda-tanda anemia akibat perdarahan.
3. USG Doppler Hati
- USG Doppler digunakan untuk menilai aliran darah dalam vena porta dan mendeteksi adanya hipertensi portal.
4. CT Scan atau MRI Hati
- Jika endoskopi tidak memungkinkan, CT scan atau MRI dapat digunakan untuk mengevaluasi kondisi hati dan sistem pembuluh darah portal.
Cara Mengobati Varises Esofagus
Pengobatan varises esofagus bertujuan untuk mencegah perdarahan atau menghentikan perdarahan yang telah terjadi. Berikut beberapa metode pengobatan yang umum dilakukan:
1. Pengobatan Medis untuk Mencegah Perdarahan
- Beta-blocker non-selektif (propranolol, nadolol) digunakan untuk menurunkan tekanan darah di vena porta dan mengurangi risiko pecahnya varises esofagus.
- Nitrates (isosorbid dinitrate) dapat digunakan sebagai tambahan untuk mengurangi tekanan portal.
2. Terapi Endoskopi
Jika varises berisiko tinggi pecah atau sudah mengalami perdarahan, dokter dapat melakukan tindakan endoskopi berikut:
- Ligasi Varises Esofagus: Menggunakan gelang karet kecil untuk mengikat varises dan menghentikan perdarahan.
- Skleroterapi Endoskopi: Menyuntikkan zat khusus ke dalam varises untuk membantu menyusutkan pembuluh darah yang melebar.
3. TIPS (Transjugular Intrahepatic Portosystemic Shunt)
- Jika terapi endoskopi gagal, TIPS dapat dilakukan untuk membuat jalur bypass di hati guna mengurangi tekanan pada vena porta.
4. Pengobatan Darurat Saat Perdarahan Terjadi
Jika terjadi perdarahan akut pada varises esofagus, tindakan berikut harus segera dilakukan:
- Transfusi darah untuk menggantikan kehilangan darah.
- Obat vasokonstriktor seperti terlipressin atau octreotide untuk mengurangi aliran darah ke varises.
- Pemasangan balon tamponade (Sengstaken-Blakemore tube) jika perdarahan tidak dapat dihentikan dengan endoskopi.
5. Transplantasi Hati
Pada kasus sirosis berat yang tidak dapat ditangani dengan terapi lain, transplantasi hati dapat menjadi pilihan untuk menyembuhkan penyakit yang mendasari varises esofagus.
Cara Mencegah Varises Esofagus
Mencegah varises esofagus terutama dilakukan dengan menjaga kesehatan hati dan mengontrol faktor risiko hipertensi portal. Berikut beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan:
- Menghindari alkohol karena konsumsi alkohol berlebihan adalah penyebab utama sirosis hati.
- Menjaga berat badan ideal untuk mencegah penyakit hati berlemak non-alkoholik.
- Mengontrol tekanan darah dengan pola makan sehat dan olahraga.
- Melakukan vaksinasi hepatitis B untuk mengurangi risiko penyakit hati.
- Menjalani pemeriksaan rutin jika memiliki riwayat penyakit hati, sehingga varises esofagus dapat dideteksi sebelum menyebabkan komplikasi serius.
Q&A Seputar Varises Esofagus
1. Apakah Varises Esofagus Bisa Hilang dengan Sendirinya?
Tidak, varises esofagus tidak bisa hilang sendiri. Namun, dengan pengobatan yang tepat, risiko perdarahan dapat dikurangi.
2. Apakah Varises Esofagus Selalu Menyebabkan Perdarahan?
Tidak semua varises esofagus akan mengalami perdarahan, tetapi semakin besar ukuran varises, semakin tinggi risikonya.
3. Seberapa Bahaya Perdarahan Varises Esofagus?
Perdarahan varises esofagus adalah kondisi darurat medis yang berpotensi fatal jika tidak segera ditangani.
Jika Anda memiliki penyakit hati atau faktor risiko hipertensi portal, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan dan pencegahan varises esofagus.