Tanda-Tanda Bayi Susah BAB
Setiap orang tua pasti menginginkan buah hatinya tumbuh sehat dan nyaman. Salah satu masalah yang sering terjadi pada bayi adalah susah BAB atau sembelit. Bayi yang susah BAB bisa menjadi tanda pencernaan yang kurang lancar, dan jika dibiarkan, bisa menyebabkan rasa tidak nyaman hingga gangguan kesehatan lainnya.
Namun, bagaimana cara mengetahui apakah bayi mengalami susah BAB, dan apa penyebabnya? Artikel ini akan membahas tanda-tanda bayi susah BAB, penyebab yang mungkin terjadi, serta solusi terbaik untuk mengatasinya.
Tanda-Tanda Bayi Susah BAB yang Perlu Diwaspadai
Tidak semua bayi memiliki frekuensi BAB yang sama. Beberapa bayi mungkin BAB setiap hari, sementara yang lain hanya beberapa kali dalam seminggu. Namun, bayi susah BAB biasanya menunjukkan beberapa tanda berikut:
1. Frekuensi BAB Berkurang Drastis
- Bayi yang biasanya BAB setiap hari tiba-tiba tidak BAB selama 3 hari atau lebih.
- Pada bayi ASI eksklusif, BAB yang berkurang bisa masih normal jika bayi tidak menunjukkan tanda ketidaknyamanan.
2. Feses Keras dan Kering
- Jika feses bayi tampak keras, kering, atau berbentuk bulatan kecil, itu bisa menjadi tanda sembelit.
- Pada bayi yang sehat, feses biasanya lebih lembut dan mudah dikeluarkan.
3. Bayi Tampak Mengejan Saat BAB
- Jika bayi terlihat mengerahkan banyak tenaga saat BAB hingga wajahnya memerah, itu bisa menjadi tanda bahwa fesesnya terlalu keras.
- Mengejan yang terlalu kuat bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan bahkan luka kecil di anus bayi.
4. Perut Kembung dan Terasa Keras
- Bayi susah BAB sering mengalami perut yang kembung, terasa lebih keras saat disentuh, dan terlihat membesar.
- Gas yang terperangkap dalam perut juga bisa membuat bayi rewel dan sering menangis.
5. Bayi Rewel dan Sering Menangis Tanpa Sebab Jelas
- Jika bayi sering menangis tanpa alasan yang jelas, bisa jadi ia merasa tidak nyaman karena sulit BAB.
- Rasa sakit di perut akibat konstipasi bisa menyebabkan bayi menjadi lebih rewel.
6. Nafsu Makan Berkurang
- Bayi susah BAB sering kali mengalami penurunan nafsu makan karena perut terasa penuh dan tidak nyaman.
- Jika bayi menolak menyusu atau makan lebih sedikit dari biasanya, orang tua perlu waspada.
7. Tanda-Tanda Feses Berdarah
- Jika ada bintik darah merah segar pada feses bayi, kemungkinan ada luka kecil di anus akibat mengejan terlalu keras.
- Segera konsultasikan dengan dokter jika ini terjadi.
Penyebab Bayi Susah BAB
Setelah mengenali tanda-tanda bayi susah BAB, penting untuk mengetahui apa penyebabnya agar bisa mengatasinya dengan tepat. Beberapa penyebab umum bayi mengalami susah BAB antara lain:
1. Perubahan Pola Makan
- Pada bayi yang mulai MPASI (Makanan Pendamping ASI), sistem pencernaannya masih beradaptasi dengan makanan padat, sehingga bisa mengalami sembelit.
- Jenis makanan yang rendah serat, seperti nasi putih dan pisang, bisa menyebabkan feses menjadi lebih keras.
2. Kurang Cairan
- Bayi yang tidak mendapatkan cukup cairan dari ASI, susu formula, atau air putih (untuk bayi di atas 6 bulan) bisa mengalami konstipasi.
- ASI mengandung cukup cairan untuk bayi, tetapi bayi yang diberikan susu formula mungkin memerlukan lebih banyak cairan tambahan.
3. Susu Formula Tidak Cocok
- Beberapa bayi mengalami kesulitan mencerna protein dalam susu formula, sehingga menyebabkan susah BAB.
- Jika ini terjadi, konsultasikan dengan dokter untuk mencari alternatif susu yang lebih mudah dicerna.
4. Kurang Aktivitas Fisik
- Gerakan tubuh bayi membantu merangsang pergerakan usus. Jika bayi kurang bergerak, misalnya terlalu lama berada di stroller atau bouncer, ia mungkin lebih rentan mengalami susah BAB.
5. Gangguan Pencernaan atau Penyakit Tertentu
- Dalam beberapa kasus, bayi susah BAB bisa menjadi tanda gangguan kesehatan seperti alergi makanan, intoleransi laktosa, atau gangguan pencernaan lainnya.
- Jika sembelit berlangsung lama atau disertai gejala lain seperti muntah, segera periksakan bayi ke dokter.
Cara Mengatasi Bayi Susah BAB dengan Aman
Jika bayi mengalami sembelit, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membantu melancarkan pencernaannya:
1. Pijat Perut Bayi
- Lakukan pijatan lembut pada perut bayi dengan gerakan searah jarum jam untuk merangsang ususnya.
- Pijat selama 5-10 menit beberapa kali sehari agar pencernaan lebih lancar.
2. Lakukan Gerakan "Bersepeda" pada Kaki Bayi
- Gerakkan kaki bayi seperti sedang mengayuh sepeda untuk membantu mempercepat pergerakan usus.
- Latihan ini sangat efektif untuk bayi yang belum banyak bergerak.
3. Berikan ASI atau Cairan yang Cukup
- Jika bayi masih ASI eksklusif, pastikan ia menyusu dengan cukup agar cairan dalam tubuhnya tetap terjaga.
- Untuk bayi di atas 6 bulan, berikan air putih dalam jumlah cukup agar feses tetap lunak.
4. Berikan Makanan Kaya Serat (Untuk Bayi yang Sudah MPASI)
- Tambahkan makanan yang tinggi serat seperti:
- Pepaya
- Pir
- Apel (dengan kulit)
- Ubi jalar
- Sayuran hijau (bayam, brokoli)
- Hindari memberikan makanan yang bisa menyebabkan sembelit seperti pisang, nasi putih, atau roti putih secara berlebihan.
5. Memandikan Bayi dengan Air Hangat
- Air hangat membantu merilekskan otot perut dan membuat bayi lebih nyaman saat BAB.
- Setelah mandi, lakukan pijatan lembut pada perut bayi.
6. Gunakan Obat Pencahar Sesuai Anjuran Dokter
- Jika sembelit tidak kunjung membaik, dokter mungkin akan menyarankan supositoria gliserin atau pencahar ringan khusus bayi.
- Jangan memberikan obat pencahar tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Kapan Harus ke Dokter?
Meskipun bayi susah BAB umumnya bisa diatasi dengan cara alami, segera periksakan ke dokter jika:
- Bayi tidak BAB selama lebih dari 5 hari.
- Terdapat darah pada feses atau bayi terlihat kesakitan saat BAB.
- Bayi mengalami muntah, demam, atau perutnya terlihat sangat keras.
- Semua cara alami sudah dicoba, tetapi bayi masih sulit BAB.
Kesimpulan
Bayi susah BAB adalah masalah umum yang bisa terjadi karena berbagai alasan, seperti perubahan pola makan, kurang cairan, atau kurang gerak. Mengenali tanda-tanda bayi susah BAB sejak dini sangat penting agar bisa segera mengambil tindakan yang tepat.
Dengan pijatan perut, asupan cairan yang cukup, serta makanan kaya serat untuk bayi MPASI, pencernaan bayi bisa kembali lancar. Jika sembelit berlangsung lama atau disertai gejala serius, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.
Jaga kesehatan pencernaan bayi agar ia tetap nyaman dan bahagia setiap hari!