Mengenal Makna Prosedur CABG

Daftar Isi
Prosedur CABG atau operasi bypass jantung adalah solusi bagi penderita penyakit jantung koroner. Simak informasi lengkap mengenai prosedur CABG, manfaat, dan risikonya di sini!

Prosedur CABG atau operasi bypass jantung adalah solusi bagi penderita penyakit jantung koroner. Simak informasi lengkap mengenai prosedur CABG, manfaat, dan risikonya di sini!

Penyakit jantung koroner adalah salah satu penyebab utama kematian di dunia. Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah koroner yang menyuplai darah ke jantung mengalami penyempitan atau penyumbatan akibat plak lemak. Salah satu tindakan medis yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi ini adalah prosedur CABG atau Coronary Artery Bypass Graft (CABG), yang lebih dikenal sebagai operasi bypass jantung.

Prosedur CABG bertujuan untuk mengalirkan darah melewati pembuluh darah yang tersumbat dengan cara membuat jalur baru menggunakan pembuluh darah dari bagian tubuh lain. Ini memungkinkan jantung tetap mendapatkan suplai darah yang cukup untuk bekerja secara normal.

Lantas, bagaimana prosedur CABG dilakukan? Siapa saja yang memerlukan operasi ini? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Apa Itu Prosedur CABG?

Prosedur CABG adalah tindakan bedah yang dilakukan untuk memperbaiki aliran darah ke jantung dengan cara membuat jalur baru menggunakan pembuluh darah sehat dari bagian tubuh lain, seperti kaki, lengan, atau dada.

Tindakan ini dilakukan ketika arteri koroner mengalami penyumbatan signifikan, yang dapat menyebabkan nyeri dada (angina), serangan jantung, atau gagal jantung.

CABG bertujuan untuk:

  • Mengembalikan aliran darah normal ke otot jantung.
  • Mengurangi gejala nyeri dada dan sesak napas.
  • Meningkatkan fungsi jantung dan mencegah serangan jantung di masa depan.

Siapa yang Membutuhkan Prosedur CABG?

Tidak semua penderita penyakit jantung koroner memerlukan prosedur CABG. Operasi ini biasanya direkomendasikan bagi pasien dengan kondisi berikut:

  1. Penyumbatan parah di satu atau lebih arteri koroner, terutama jika penyumbatan mencapai 70% atau lebih.
  2. Nyeri dada (angina) yang tidak kunjung membaik dengan obat-obatan atau terapi lain.
  3. Pernah mengalami serangan jantung sebelumnya, dan terdapat risiko serangan jantung berulang.
  4. Gagal jantung akibat penyakit jantung koroner yang menghambat kerja jantung secara optimal.
  5. Pasien yang tidak dapat menjalani prosedur pemasangan ring (stent) akibat penyempitan pembuluh darah yang luas atau kompleks.

Dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh sebelum merekomendasikan prosedur CABG, termasuk tes elektrokardiogram (EKG), ekokardiografi, tes treadmill, dan angiografi koroner.

Bagaimana Prosedur CABG Dilakukan?

Prosedur CABG adalah operasi besar yang dilakukan di bawah anestesi umum (bius total). Berikut adalah tahapan prosedur operasi bypass jantung:

1. Persiapan Sebelum Operasi

Sebelum operasi, pasien akan menjalani serangkaian tes untuk memastikan kondisi tubuh cukup kuat. Beberapa persiapan yang dilakukan meliputi:

  • Puasa selama 6-12 jam sebelum operasi.
  • Pemeriksaan darah, EKG, dan tes pencitraan jantung.
  • Penghentian konsumsi obat-obatan tertentu yang dapat meningkatkan risiko perdarahan.

2. Proses Operasi Bypass Jantung

  1. Pemberian Anestesi
    Pasien akan diberikan anestesi umum agar tidak sadar selama operasi berlangsung.

  2. Pembukaan Dada (Sternotomi)
    Dokter akan membuat sayatan di dada dan membuka tulang dada untuk mengakses jantung.

  3. Menghentikan Jantung Sementara
    Dalam banyak kasus, jantung akan dihentikan sementara menggunakan mesin jantung-paru (heart-lung machine) yang menggantikan fungsi jantung dan paru-paru selama operasi.

  4. Pembuatan Jalur Baru
    Dokter akan mengambil pembuluh darah sehat dari bagian tubuh lain, seperti:

    • Arteri mamaria interna (dada)
    • Vena saphena (kaki)
    • Arteri radial (lengan)
      Pembuluh darah ini kemudian dijahit ke arteri koroner untuk melewati area yang tersumbat.
  5. Mengaktifkan Kembali Jantung
    Setelah jalur baru selesai dibuat, jantung akan dikembalikan ke fungsi normal, dan mesin jantung-paru akan dilepas.

  6. Penutupan Luka
    Tulang dada akan ditutup kembali dengan kawat khusus, dan sayatan dijahit dengan hati-hati.

3. Pemulihan Setelah Operasi

Pasien biasanya akan dirawat di ICU selama 1-2 hari untuk pemantauan intensif sebelum dipindahkan ke ruang perawatan biasa. Masa pemulihan total prosedur CABG dapat memakan waktu 6-12 minggu.

Risiko dan Efek Samping Prosedur CABG

Meskipun prosedur CABG terbukti efektif dalam mengatasi penyakit jantung koroner, tetap ada beberapa risiko yang perlu diwaspadai, terutama bagi pasien dengan kondisi kesehatan tertentu. Risiko yang dapat terjadi meliputi:

  • Infeksi pada luka operasi.
  • Perdarahan atau pembekuan darah.
  • Serangan jantung atau stroke selama atau setelah operasi.
  • Aritmia (gangguan irama jantung).
  • Gagal ginjal pada pasien dengan riwayat penyakit ginjal.

Namun, dengan perawatan pascaoperasi yang tepat dan gaya hidup sehat, risiko komplikasi dapat diminimalkan.

Perawatan Pasca Prosedur CABG

Setelah menjalani prosedur CABG, pasien perlu menjalani pemulihan secara bertahap agar hasil operasi maksimal. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan:

  1. Menjalani Fisioterapi Jantung
    Setelah operasi, dokter akan merekomendasikan latihan fisik ringan untuk membantu pemulihan jantung secara bertahap.

  2. Mengonsumsi Obat Sesuai Anjuran Dokter
    Pasien perlu mengonsumsi obat-obatan seperti aspirin, statin (penurun kolesterol), dan obat pengencer darah untuk mencegah penyumbatan kembali.

  3. Mengadopsi Pola Makan Sehat

    • Kurangi konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan kolesterol.
    • Perbanyak makanan kaya serat, seperti sayuran dan buah-buahan.
    • Hindari makanan tinggi garam yang bisa meningkatkan tekanan darah.
  4. Berhenti Merokok dan Menghindari Alkohol
    Merokok dapat mempercepat penyumbatan arteri kembali, sehingga sangat disarankan untuk berhenti merokok.

  5. Melakukan Kontrol Rutin ke Dokter
    Pemeriksaan berkala penting untuk memastikan jantung tetap sehat dan mencegah komplikasi pascaoperasi.

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Berapa lama waktu pemulihan setelah prosedur CABG?
Pemulihan total biasanya membutuhkan waktu 6-12 minggu, tergantung pada kondisi pasien dan kepatuhan terhadap rekomendasi medis.

2. Apakah prosedur CABG bisa menyembuhkan penyakit jantung koroner?
Prosedur ini tidak menyembuhkan penyakit jantung koroner, tetapi membantu memperbaiki aliran darah dan mengurangi gejala. Perubahan gaya hidup tetap diperlukan agar kondisi tidak kambuh.

3. Bisakah arteri yang di-bypass tersumbat kembali?
Ya, jika pasien tidak menerapkan gaya hidup sehat, pembuluh darah yang digunakan untuk bypass bisa mengalami penyumbatan kembali.

Kesimpulan

Prosedur CABG merupakan operasi bypass jantung yang dilakukan untuk mengatasi penyumbatan arteri koroner guna meningkatkan aliran darah ke jantung. Meskipun operasi ini memiliki risiko, manfaatnya jauh lebih besar bagi pasien dengan penyakit jantung koroner yang parah.

Dengan perawatan pascaoperasi yang baik, menerapkan pola makan sehat, rutin berolahraga, serta berhenti merokok, pasien bisa menikmati hidup yang lebih sehat setelah menjalani prosedur CABG. Jika Anda atau orang terdekat memiliki penyakit jantung koroner, segera konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui apakah operasi bypass jantung ini menjadi solusi terbaik.