Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Saat Anak Terkena Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu penyakit tropis yang sering menyerang anak-anak, terutama di negara-negara dengan iklim tropis seperti Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. DBD pada anak dapat menjadi kondisi serius jika tidak ditangani dengan tepat. Artikel ini akan memberikan informasi lengkap mengenai penyebab, gejala, penanganan, pencegahan, serta menjawab pertanyaan umum seputar DBD pada anak.

Penyebab Demam Berdarah Dengue

DBD disebabkan oleh infeksi virus dengue yang masuk ke tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Nyamuk ini biasanya aktif pada pagi hingga sore hari dan berkembang biak di tempat-tempat dengan genangan air. Faktor-faktor berikut meningkatkan risiko anak terkena DBD:
  • Lingkungan lembap dan berpenduduk padat: Nyamuk lebih mudah berkembang biak di daerah dengan iklim tropis.
  • Daya tahan tubuh rendah: Anak-anak memiliki sistem imun yang belum sekuat orang dewasa.
  • Kebersihan lingkungan buruk: Adanya genangan air atau barang bekas yang menjadi sarang nyamuk.

Gejala Demam Berdarah pada Anak

Gejala DBD biasanya muncul 4–10 hari setelah anak digigit nyamuk pembawa virus. Gejala dapat bervariasi tergantung tingkat keparahan penyakit. Berikut adalah gejala utama:
  1. Fase Awal (Hari 1–3):
    • Demam tinggi mendadak hingga 40°C.
    • Sakit kepala parah.
    • Nyeri di belakang mata.
    • Nyeri otot, sendi, dan tulang.
    • Mual dan muntah.
    • Muncul bintik-bintik merah pada kulit (ruam).
  2. Fase Kritis (Hari 4–6):
    • Penurunan demam (terlihat seperti membaik).
    • Penurunan trombosit darah secara drastis.
    • Risiko perdarahan (mimisan, gusi berdarah).
    • Nyeri perut hebat dan muntah terus-menerus.
    • Tanda syok: tangan dan kaki dingin, lemas, gelisah.
  3. Fase Pemulihan (Hari 7–10):
    • Kondisi mulai membaik.
    • Nafsu makan kembali normal.
    • Trombosit perlahan meningkat.

Penanganan Demam Berdarah pada Anak

DBD tidak memiliki obat khusus karena merupakan infeksi virus. Namun, penanganan yang tepat dapat mencegah komplikasi serius. Berikut langkah-langkah penanganannya:

1. Perawatan di Rumah

  • Berikan anak cairan dalam jumlah banyak untuk mencegah dehidrasi (air putih, jus buah, oralit).
  • Kompres hangat untuk menurunkan demam.
  • Berikan parasetamol untuk meredakan demam dan nyeri (hindari aspirin atau ibuprofen karena dapat meningkatkan risiko perdarahan).
  • Pastikan anak cukup istirahat.

2. Kapan Harus ke Dokter?

Segera bawa anak ke fasilitas kesehatan jika muncul tanda-tanda bahaya seperti:
  • Demam tidak kunjung turun setelah 3 hari.
  • Muntah terus-menerus.
  • Perdarahan dari hidung atau gusi.
  • Kesulitan bernapas atau kehilangan kesadaran.

3. Perawatan di Rumah Sakit

Jika kondisi memburuk, anak mungkin memerlukan rawat inap untuk pemantauan intensif. Dokter biasanya akan memberikan cairan infus untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang dan memantau kadar trombosit serta hematokrit.

Pencegahan Demam Berdarah pada Anak

Mencegah gigitan nyamuk adalah kunci utama untuk melindungi anak dari DBD. Berikut langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan:

1. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)

Metode PSN 3M Plus meliputi:
  • Menguras: Bersihkan tempat penampungan air seperti bak mandi minimal seminggu sekali.
  • Menutup: Tutup rapat tempat penyimpanan air agar tidak menjadi sarang nyamuk.
  • Mendaur ulang: Gunakan kembali atau buang barang bekas yang dapat menampung air.
Plus tindakan tambahan seperti:
  • Menaburkan bubuk larvasida di tempat air yang sulit dikuras.
  • Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk di kolam.
  • Melakukan fogging secara berkala di lingkungan sekitar.

2. Melindungi Anak dari Gigitan Nyamuk

  • Gunakan kelambu saat tidur.
  • Oleskan lotion anti nyamuk yang aman untuk anak-anak.
  • Kenakan pakaian lengan panjang dan celana panjang saat berada di luar rumah.

3. Vaksinasi Dengue

Vaksin dengue tersedia untuk anak usia 9 tahun ke atas. Meski tidak sepenuhnya mencegah infeksi, vaksin ini dapat mengurangi risiko gejala berat jika anak terinfeksi virus dengue.

Pertanyaan Umum (Q&A)

Q: Apakah semua kasus DBD memerlukan rawat inap?

A: Tidak semua kasus memerlukan rawat inap. Anak dengan DBD ringan dapat dirawat di rumah dengan pengawasan ketat. Namun, jika muncul tanda bahaya seperti perdarahan atau syok, rawat inap diperlukan.

Q: Apakah DBD menular dari orang ke orang?

A: Tidak. Virus dengue hanya menyebar melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang telah terinfeksi virus tersebut.

Q: Bagaimana cara mengetahui apakah anak perlu tes darah?

A: Tes darah diperlukan jika anak mengalami demam tinggi selama lebih dari 2 hari disertai gejala lain seperti ruam merah, muntah, atau perdarahan ringan.

Q: Apakah aman memberikan obat herbal untuk meningkatkan trombosit?

A: Sebelum memberikan obat herbal atau suplemen apa pun, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya.

Q: Apakah vaksin dengue efektif?

A: Vaksin dengue efektif dalam mengurangi risiko gejala berat pada individu yang sudah pernah terpapar virus dengue sebelumnya. Namun, vaksin ini tidak sepenuhnya mencegah infeksi.

Kesimpulan

Demam Berdarah Dengue adalah penyakit serius yang memerlukan kewaspadaan tinggi dari orang tua, terutama pada musim hujan ketika populasi nyamuk meningkat. Mengenali gejala awal DBD dan memahami fase penyakit sangat penting untuk memastikan penanganan yang tepat waktu. Selain itu, pencegahan melalui pemberantasan sarang nyamuk dan perlindungan terhadap gigitan nyamuk harus menjadi prioritas utama bagi setiap keluarga.

Dengan tindakan pencegahan yang tepat dan respons cepat terhadap gejala awal, risiko komplikasi serius akibat DBD dapat diminimalkan sehingga kesehatan anak tetap terjaga sepanjang waktu.