Menanti Vaksin Pencegah Demam Berdarah Dengue

Daftar Isi
Vaksin pencegah demam berdarah kini semakin dekat dengan masyarakat. Ketahui efektivitas, manfaat, serta kapan vaksin ini akan tersedia luas untuk melindungi dari virus dengue.

Mengapa Vaksin Pencegah Demam Berdarah Dengue Sangat Dinantikan?

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini dapat menyebabkan demam tinggi, nyeri sendi, pendarahan, bahkan kematian jika tidak ditangani dengan baik.

Hingga saat ini, DBD masih menjadi masalah kesehatan global, terutama di negara tropis seperti Indonesia. Upaya pencegahan yang dilakukan, seperti menjaga kebersihan lingkungan dan fogging, belum cukup untuk mengendalikan penyebaran virus dengue secara menyeluruh. Oleh karena itu, kehadiran vaksin pencegah demam berdarah menjadi harapan besar untuk mengurangi angka infeksi dan kematian akibat penyakit ini.

Vaksin pencegah demam berdarah kini semakin dekat dengan masyarakat. Ketahui efektivitas, manfaat, serta kapan vaksin ini akan tersedia luas untuk melindungi dari virus dengue.

Bagaimana Perkembangan Vaksin Pencegah Demam Berdarah Dengue?

Selama bertahun-tahun, para ilmuwan telah bekerja keras untuk mengembangkan vaksin yang dapat memberikan perlindungan terhadap virus dengue. Berbeda dengan penyakit lain yang hanya memiliki satu jenis virus, DBD disebabkan oleh empat serotipe virus dengue (DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4). Inilah yang membuat pengembangan vaksin lebih kompleks.

Saat ini, ada beberapa vaksin pencegah demam berdarah yang telah dikembangkan dan mulai digunakan di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Jenis-Jenis Vaksin Pencegah Demam Berdarah yang Telah Dikembangkan

Berikut adalah beberapa vaksin yang telah mendapatkan izin penggunaan dan masih dalam tahap penelitian lebih lanjut:

1. Dengvaxia (CYD-TDV) – Vaksin Pertama yang Disetujui

Dengvaxia, yang dikembangkan oleh Sanofi Pasteur, adalah vaksin pertama yang mendapatkan persetujuan untuk mencegah demam berdarah. Vaksin ini telah digunakan di beberapa negara sejak tahun 2015.

Efektivitas:

  • Melindungi hingga 65 persen terhadap infeksi dengue.
  • Mencegah risiko rawat inap akibat DBD hingga 80 persen.

Kelebihan dan Kekurangan:

  • Cocok untuk individu yang sebelumnya sudah pernah terinfeksi dengue.
  • Tidak disarankan bagi mereka yang belum pernah terpapar virus dengue sebelumnya, karena dapat meningkatkan risiko infeksi yang lebih parah jika terjangkit.

2. TAK-003 (QDENGA) – Vaksin Baru yang Menjanjikan

Vaksin TAK-003, yang dikembangkan oleh Takeda Pharmaceuticals, menunjukkan hasil yang lebih baik dalam uji klinis dibandingkan Dengvaxia.

Efektivitas:

  • Memberikan perlindungan hingga 80 persen terhadap semua serotipe virus dengue.
  • Efek perlindungan bertahan hingga empat tahun setelah vaksinasi.

Vaksin ini sudah mendapatkan izin penggunaan di beberapa negara, termasuk Indonesia, dan lebih aman untuk diberikan kepada mereka yang belum pernah terinfeksi dengue sebelumnya.

3. Vaksin Lain yang Masih dalam Penelitian

Selain Dengvaxia dan TAK-003, ada beberapa vaksin lain yang masih dalam tahap pengembangan, seperti:

  • TV003/TV005, yang dikembangkan oleh National Institute of Health (NIH) di Amerika Serikat.
  • Butantan-DV, yang sedang diuji oleh Institut Butantan di Brasil.

Siapa yang Bisa Mendapatkan Vaksin Pencegah Demam Berdarah?

Meskipun vaksin pencegah demam berdarah sudah tersedia, tidak semua orang dapat menerimanya. Beberapa faktor yang menentukan kelayakan vaksinasi antara lain:

  • Usia – Sebagian besar vaksin DBD diperuntukkan bagi usia enam hingga 45 tahun.
  • Riwayat Infeksi Dengue – Beberapa vaksin lebih efektif bagi mereka yang sudah pernah terinfeksi dengue sebelumnya.
  • Kondisi Kesehatan – Wanita hamil, penderita gangguan imun, atau individu dengan kondisi medis tertentu harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menerima vaksin.

Manfaat Vaksin Pencegah Demam Berdarah

Vaksinasi merupakan salah satu cara paling efektif untuk mengendalikan penyebaran demam berdarah. Berikut adalah beberapa manfaat yang bisa diperoleh dari vaksin pencegah demam berdarah:

1. Mengurangi Risiko Infeksi

Vaksin membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan melawan virus dengue sebelum menyebabkan infeksi parah.

2. Mencegah Kasus DBD Berat

Bagi mereka yang tetap terinfeksi setelah divaksinasi, kemungkinan mengalami gejala berat dan komplikasi dapat berkurang secara signifikan.

3. Mengurangi Beban Rumah Sakit

Dengan lebih sedikit orang yang dirawat akibat DBD, sistem kesehatan dapat lebih fokus pada penanganan penyakit lain yang juga membutuhkan perhatian.

4. Membantu Mengendalikan Wabah DBD

Semakin banyak orang yang divaksinasi, semakin kecil kemungkinan virus menyebar di masyarakat.

Kapan Vaksin Pencegah Demam Berdarah Akan Tersedia Secara Luas?

Saat ini, beberapa vaksin pencegah demam berdarah sudah tersedia di beberapa negara, termasuk Indonesia. Namun, distribusi dan ketersediaan vaksin masih bertahap.

Untuk mendapatkan vaksin ini, masyarakat perlu menunggu keputusan dari Kementerian Kesehatan terkait jadwal vaksinasi nasional dan ketersediaannya di fasilitas kesehatan. Jika vaksin sudah tersedia secara luas, masyarakat dapat memperolehnya melalui rumah sakit atau klinik yang telah bekerja sama dalam program vaksinasi DBD.

Apakah Vaksin Saja Sudah Cukup untuk Mencegah DBD?

Meskipun vaksin merupakan terobosan besar dalam pencegahan DBD, masyarakat tetap harus menerapkan langkah-langkah lain untuk mengendalikan penyebaran nyamuk Aedes aegypti.

Beberapa cara yang tetap perlu dilakukan selain vaksinasi:

  • Melakukan 3M (Menguras, Menutup, Mendaur Ulang) untuk mengurangi tempat berkembang biaknya nyamuk.
  • Menggunakan kelambu atau obat anti nyamuk untuk mencegah gigitan nyamuk.
  • Menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membiarkan air menggenang di sekitar rumah.

Kesimpulan

Vaksin pencegah demam berdarah adalah inovasi penting dalam dunia kesehatan yang dapat membantu menekan angka kasus DBD di berbagai negara. Saat ini, beberapa vaksin seperti Dengvaxia dan TAK-003 telah tersedia dan menunjukkan efektivitas yang cukup tinggi dalam melindungi dari infeksi virus dengue.

Namun, vaksinasi saja tidak cukup untuk menghilangkan DBD sepenuhnya. Upaya pencegahan lainnya, seperti menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari gigitan nyamuk, tetap harus dilakukan.

Dengan semakin luasnya distribusi vaksin, diharapkan angka kejadian DBD dapat berkurang secara signifikan, sehingga masyarakat dapat hidup lebih sehat dan bebas dari ancaman penyakit ini.