Amankah Berhubungan Seks Saat Hamil?
Kehamilan adalah periode yang penuh dengan perubahan fisik, emosional, dan hormonal, yang sering kali menimbulkan banyak pertanyaan, termasuk tentang keamanan berhubungan seksual. Banyak pasangan mungkin merasa ragu atau khawatir untuk melakukan hubungan intim selama kehamilan karena takut membahayakan janin atau kesehatan ibu. Namun, faktanya, berhubungan seks saat hamil umumnya aman, asalkan kehamilan berjalan normal tanpa komplikasi.
Artikel ini akan membahas secara rinci tentang keamanan berhubungan seks saat hamil, manfaatnya, kondisi yang harus dihindari, serta tips untuk melakukannya dengan aman. Selain itu, kami juga akan menjawab beberapa pertanyaan umum terkait topik ini.
Apakah Berhubungan Seks Saat Hamil Aman?
Secara umum, berhubungan seks selama kehamilan aman dilakukan jika kehamilan ibu sehat dan tidak ada komplikasi medis. Janin di dalam rahim terlindungi dengan baik oleh cairan ketuban, otot rahim yang kuat, dan lendir tebal yang menutup leher rahim (serviks). Oleh karena itu, penetrasi atau aktivitas seksual tidak akan membahayakan janin.
Namun, ada beberapa kondisi medis tertentu di mana dokter mungkin menyarankan untuk menghindari hubungan seksual selama kehamilan. Kondisi tersebut akan dijelaskan lebih lanjut di bagian berikut.
Manfaat Berhubungan Seks Saat Hamil
Berhubungan intim selama kehamilan tidak hanya aman tetapi juga dapat memberikan berbagai manfaat bagi ibu dan pasangan. Berikut adalah beberapa manfaatnya:
1. Meningkatkan Kesejahteraan Emosional
Aktivitas seksual dapat meningkatkan produksi hormon oksitosin dan endorfin yang membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati. Hal ini dapat mempererat hubungan emosional antara pasangan.
2. Melancarkan Peredaran Darah
Hubungan intim dapat membantu melancarkan sirkulasi darah, yang penting untuk memastikan pasokan oksigen dan nutrisi yang cukup bagi janin.
3. Memperkuat Otot Dasar Panggul
Gerakan selama hubungan intim dapat memperkuat otot dasar panggul ibu hamil. Otot ini sangat penting untuk persiapan persalinan dan pemulihan pascapersalinan.
4. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Berhubungan intim secara teratur dapat meningkatkan kadar imunoglobulin A (IgA), yaitu antibodi yang membantu melindungi tubuh dari infeksi.
5. Membantu Tidur Lebih Nyenyak
Orgasme selama hubungan intim melepaskan hormon prolaktin yang membantu tubuh merasa lebih rileks dan meningkatkan kualitas tidur ibu hamil.
6. Mempersiapkan Persalinan
Pada trimester ketiga, sperma mengandung prostaglandin yang dapat membantu mematangkan leher rahim (serviks) sebagai persiapan persalinan.
Kondisi yang Harus Diwaspadai
Meskipun berhubungan seks saat hamil umumnya aman, ada beberapa kondisi medis tertentu di mana aktivitas ini sebaiknya dihindari:
Riwayat Keguguran
Jika ibu memiliki riwayat keguguran atau ancaman keguguran pada kehamilan saat ini, dokter mungkin menyarankan untuk menunda hubungan seksual.Risiko Kelahiran Prematur
Jika ada risiko kelahiran prematur atau kontraksi rahim sebelum usia 37 minggu, sebaiknya hindari hubungan intim.Plasenta Previa
Kondisi di mana plasenta menutupi jalan lahir membuat hubungan seksual menjadi berisiko karena dapat menyebabkan perdarahan.Ketuban Pecah
Jika air ketuban pecah sebelum waktunya, hubungan seksual harus dihentikan karena dapat meningkatkan risiko infeksi.Perdarahan Vagina
Jika terjadi perdarahan vagina yang tidak diketahui penyebabnya, konsultasikan dengan dokter sebelum melanjutkan aktivitas seksual.Kehamilan Ganda
Pada kehamilan kembar atau lebih, dokter mungkin menyarankan untuk mengurangi aktivitas seksual karena risiko komplikasi lebih tinggi.
Tips Berhubungan Seks yang Aman Saat Hamil
Untuk memastikan kenyamanan dan keamanan saat berhubungan seks selama kehamilan, berikut adalah beberapa tips yang dapat diikuti:
1. Konsultasikan dengan Dokter
Sebelum memutuskan untuk berhubungan intim selama kehamilan, pastikan Anda telah berkonsultasi dengan dokter kandungan mengenai kondisi kesehatan Anda dan janin.
2. Pilih Posisi yang Nyaman
Seiring bertambahnya usia kehamilan dan perut semakin besar, pilihlah posisi seks yang tidak memberikan tekanan pada perut, seperti:
Woman on top (wanita di atas)
Spooning (berbaring menyamping)
Doggy style
Hindari posisi telentang terlalu lama pada trimester kedua dan ketiga karena dapat menekan pembuluh darah besar.
3. Gunakan Pelumas
Jika vagina terasa kering akibat perubahan hormonal selama kehamilan, gunakan pelumas berbahan dasar air untuk mencegah rasa tidak nyaman saat penetrasi.
4. Hindari Seks Oral dengan Tiupan Udara
Saat melakukan seks oral, pastikan pasangan tidak meniupkan udara ke dalam vagina karena dapat menyebabkan emboli udara yang berbahaya bagi ibu dan janin.
5. Perhatikan Frekuensi
Berhubungan intim terlalu sering dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih (ISK). Sebaiknya batasi frekuensi hubungan seksual sesuai kenyamanan ibu hamil.
Mitos vs Fakta tentang Seks Saat Hamil
Berikut adalah beberapa mitos umum tentang seks saat hamil beserta fakta sebenarnya:
Mitos: Hubungan seks bisa menyebabkan keguguran.
Fakta: Keguguran biasanya disebabkan oleh masalah genetik atau komplikasi medis lainnya, bukan oleh aktivitas seksual.
Mitos: Penis bisa menyentuh janin.
Fakta: Janin terlindungi oleh cairan ketuban dan otot rahim sehingga penis tidak akan menyentuh janin.
Mitos: Seks saat hamil membuat bayi stres.
Fakta: Bayi tidak terpengaruh oleh aktivitas seksual orang tua karena terlindungi dengan baik di dalam rahim.