Cara Mencegah Kanker Payudara Hormon Receptor Positif dan Cara Mengobatinya
Kanker payudara hormon reseptor positif adalah jenis kanker payudara yang memiliki reseptor hormon estrogen dan/atau progesteron yang melekat pada permukaan sel-sel kanker. Hal ini berarti sel-sel kanker payudara ini secara aktif merespons hormon-hormon tersebut untuk tumbuh dan berkembang. Kanker payudara hormon reseptor positif umumnya lebih responsif terhadap pengobatan hormonal, seperti penghambatan produksi hormon atau penggunaan hormon antagonis.
Ciri-Ciri Kanker Payudara Hormon Receptor Positif
Kanker payudara hormon reseptor positif adalah jenis kanker payudara yang memiliki sel-sel kanker yang tumbuh dan berkembang dengan merespons hormon estrogen dan/atau progesteron. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri yang umum terkait dengan kanker payudara hormon reseptor positif:
- Reaksi terhadap hormon: Kanker payudara hormon reseptor positif memiliki reseptor hormon estrogen dan/atau progesteron yang ekspresif di permukaan sel kanker. Ini berarti bahwa sel-sel kanker memiliki kemampuan untuk merespons hormon-hormon tersebut dan dapat tumbuh dan berkembang lebih cepat dalam kehadiran hormon-hormon tersebut.
- Pertumbuhan lambat: Kanker payudara hormon reseptor positif cenderung memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih lambat dibandingkan dengan jenis kanker payudara lainnya. Namun, ini tidak berarti bahwa kanker ini tidak serius atau tidak berpotensi berbahaya. Kanker payudara hormon reseptor positif masih bisa menyebar ke area lain dalam tubuh jika tidak diobati dengan tepat.
- Deteksi dini melalui pemeriksaan rutin: Kanker payudara hormon reseptor positif seringkali terdeteksi melalui pemeriksaan rutin seperti mamografi atau pemeriksaan fisik payudara. Pemeriksaan ini dapat membantu dalam mendeteksi adanya benjolan, perubahan bentuk, atau perubahan tekstur pada payudara.
- Respon terhadap terapi hormonal: Kanker payudara hormon reseptor positif biasanya memiliki respon yang baik terhadap terapi hormonal. Pengobatan ini dapat melibatkan penggunaan obat-obatan seperti tamoxifen atau aromatase inhibitor yang bekerja untuk menghambat pengaruh hormon estrogen pada sel-sel kanker.
- Terapi kombinasi: Selain terapi hormonal, kanker payudara hormon reseptor positif juga seringkali diobati dengan terapi lainnya, seperti kemoterapi atau radioterapi, tergantung pada ukuran, tingkat keparahan, dan penyebaran kanker.
Penting untuk diingat bahwa ciri-ciri ini umum dan setiap individu dapat memiliki pengalaman yang berbeda dengan kanker payudara hormon reseptor positif. Jika Anda memiliki kekhawatiran atau gejala yang mencurigakan terkait dengan kanker payudara, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi dan diagnosis yang tepat.
Penyebab Kanker Payudara Hormon Receptor Positif
- Usia: Risiko kanker payudara meningkat seiring bertambahnya usia. Kanker payudara hormon reseptor positif lebih umum pada wanita yang lebih tua.
- Riwayat keluarga: Jika ada riwayat kanker payudara dalam keluarga, terutama jika keluarga memiliki riwayat kanker payudara hormon reseptor positif, maka risiko terkena kanker payudara tersebut juga meningkat.
- Riwayat pribadi: Jika Anda pernah didiagnosis dengan kanker payudara hormon reseptor positif pada satu payudara, maka risiko terkena kanker payudara pada payudara yang lain juga meningkat.
- Faktor hormonal: Paparan jangka panjang terhadap estrogen dapat meningkatkan risiko kanker payudara hormon reseptor positif. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan kadar estrogen dalam tubuh termasuk menstruasi awal atau menopause yang terlambat, penggunaan terapi hormon pengganti yang lama, dan penggunaan pil kontrasepsi jangka panjang.
- Obesitas: Obesitas dapat meningkatkan risiko kanker payudara hormon reseptor positif pada wanita setelah menopause. Karena estrogen diproduksi dalam jaringan lemak, kelebihan lemak dalam tubuh dapat menyebabkan peningkatan kadar estrogen.
- Gaya hidup dan faktor lingkungan: Merokok, konsumsi alkohol yang berlebihan, pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, serta paparan terhadap zat-zat kimia tertentu dalam lingkungan dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
Gejala Kanker Payudara Hormon Receptor Positif
- Pembengkakan atau benjolan pada payudara atau di bawah ketiak.
- Perubahan bentuk atau ukuran payudara.
- Perubahan pada kulit payudara, seperti pembengkakan, kemerahan, atau penebalan kulit.
- Perubahan pada puting atau puting susu, seperti retraksi atau perdarahan.
- Keluarnya cairan dari puting susu yang tidak normal, terutama jika cairan tersebut mengandung darah.
- Nyeri pada payudara yang tidak hilang.
Cara Mencegah Kanker Payudara Hormon Receptor Positif
- Pemeriksaan payudara secara rutin: Melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) setiap bulan untuk mendeteksi perubahan apa pun pada payudara Anda. Selain itu, lakukan pemeriksaan payudara rutin oleh dokter, termasuk mammogram, terutama jika Anda berusia di atas 40 tahun atau memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara.
- Gaya hidup sehat: Mengadopsi gaya hidup yang sehat dapat membantu mengurangi risiko terkena kanker payudara hormon reseptor positif. Ini meliputi:
- Mengonsumsi makanan sehat yang kaya akan serat, sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian.
- Menghindari konsumsi alkohol atau membatasi konsumsi alkohol Anda.
- Menjaga berat badan yang sehat dengan menjaga pola makan seimbang dan berolahraga secara teratur.
- Menghindari atau berhenti merokok, karena merokok telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara.
- Olahraga teratur: Berolahraga secara teratur, minimal 150 menit per minggu dengan intensitas sedang, dapat membantu mengurangi risiko terkena kanker payudara hormon reseptor positif. Pilih aktivitas fisik yang Anda nikmati, seperti berjalan cepat, bersepeda, berenang, atau mengikuti kelas kebugaran.
- Menghindari paparan hormon tambahan: Hormon pengganti setelah menopause, seperti terapi hormon pengganti, dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Jika memungkinkan, hindari atau batasi penggunaan hormon pengganti dan konsultasikan dengan dokter Anda tentang alternatif yang lebih aman.
- Mengetahui riwayat keluarga: Mengetahui riwayat keluarga Anda terkait kanker payudara dapat membantu mengidentifikasi risiko yang mungkin Anda miliki. Jika ada anggota keluarga yang terkena kanker payudara hormon reseptor positif, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan langkah-langkah pencegahan yang tepat.
- Mendapatkan pemeriksaan genetik: Jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara, khususnya dengan mutasi gen BRCA1 atau BRCA2, pertimbangkan untuk melakukan tes genetik. Hasil tes ini dapat membantu Anda dan dokter dalam mengambil keputusan tentang pencegahan dan pengelolaan risiko kanker payudara.
Makanan Penyebab Kanker Payudara Hormon Receptor Positif
- Usia: Risiko kanker payudara meningkat seiring bertambahnya usia.
- Riwayat keluarga: Jika ada anggota keluarga dekat yang menderita kanker payudara hormon reseptor positif, risiko Anda juga meningkat.
- Faktor hormonal: Risiko kanker payudara hormon reseptor positif dapat dipengaruhi oleh faktor hormonal seperti usia menstruasi yang lebih awal, menopause yang terlambat, atau penggunaan terapi hormon pengganti.
- Obesitas: Keterkaitan antara obesitas dan risiko kanker payudara telah diketahui, terutama setelah menopause.
- Paparan radiasi: Paparan radiasi di dada dalam jumlah besar atau berulang kali dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
- Konsumsi alkohol: Minum alkohol secara berlebihan dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara, termasuk kanker payudara hormon reseptor positif.
Cara Mengobati Kanker Payudara Hormon Receptor Positif
- Terapi Hormon: Terapi hormon biasanya menjadi langkah pertama dalam mengobati kanker payudara hormon reseptor positif. Ini melibatkan penggunaan obat-obatan yang menekan produksi atau blok reseptor hormon estrogen dalam tubuh. Contoh obat yang umum digunakan termasuk tamoxifen, letrozole, anastrozole, dan fulvestrant.
- Terapi Targeted: Terapi targeted melibatkan penggunaan obat-obatan yang ditujukan untuk merusak sel kanker secara khusus tanpa merusak sel-sel sehat. Contoh terapi targeted yang umum digunakan adalah inhibitor aromatase, seperti exemestane atau anastrozole, yang menghambat produksi estrogen di jaringan lemak.
- Kemoterapi: Jika kanker telah menyebar ke jaringan atau organ lain, kemoterapi mungkin diperlukan. Kemoterapi melibatkan penggunaan obat-obatan yang membunuh sel-sel kanker di seluruh tubuh. Dokter akan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk stadium kanker dan kondisi kesehatan umum pasien, sebelum memutuskan apakah kemoterapi diperlukan.
- Terapi Radiasi: Terapi radiasi melibatkan penggunaan sinar radiasi yang tinggi untuk menghancurkan sel-sel kanker yang tersisa setelah operasi atau untuk mengendalikan pertumbuhan kanker yang telah menyebar. Ini umumnya dilakukan setelah operasi pengangkatan tumor atau setelah kemoterapi.
Obat Herbal Kanker Payudara Hormon Receptor Positif
- Brokoli: Brokoli mengandung senyawa yang disebut sulforaphane yang dapat memiliki sifat anti-kanker. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi brokoli secara teratur dapat membantu mengurangi risiko kanker payudara.
- Akar alang-alang (dandelion root): Dalam penelitian pada hewan, akar alang-alang telah menunjukkan efek potensial dalam menghambat pertumbuhan tumor payudara. Namun, penelitian pada manusia masih terbatas.
- Curcumin: Senyawa aktif dalam kunyit, curcumin, telah diteliti karena memiliki sifat anti-inflamasi dan anti-kanker. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa curcumin dapat mempengaruhi jalur sinyal hormonal yang terlibat dalam kanker payudara hormon reseptor positif.
- Jahe: Jahe telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional dan memiliki sifat anti-inflamasi dan anti-kanker. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa jahe dapat menghambat pertumbuhan sel kanker payudara dan meningkatkan efektivitas terapi hormonal.